Blogroll

SELAMAT DATANG DI BLOG RISKI KURNIAWAN

Bakti sosial STMIK AMIK RIAU

Syukur kepada Allah SWT atas semua yang telah diberikan kepada kita semua, pada kesempatan ini, Badan Eksekutive Mahasiswa (BEM) STMIK-AMIK Riau PERIODE 2012-2013 kembali melakukan BAKSOS (Bakti Sosial) yang dilaksankan oleh Mentri Agama dan Mentri Sosial Politik BEM STMIK-AMIK Riau dengan TEMA “GERAKAN 1000 MIE, STMIK-AMIK Riau Peduli” yang mana bantuan ini dituju kepada saudara kita yang sedang mendapat musibah banjir yang sekarang sedang melanda disekitar RIAU.
Ini adalah bentuk peduli mahasiswa STMIK-AMIK Riau terhadap saudara-saudara kita yang sedang berduka dengan musibah yang sedang mereka rasakan,inilah yang membuat BEM STMIK-AMIK Riau tergerak untuk mecoba membantu meringankan beban saudara-saudara kita tersebut.
Dengan melibatkan seluruh BEM, Mahasiswa/i, dan civitas AKADEMIKA STMIK-AMIK Riau, BEM PERIODE 2012-2013 bekerja keras untuk menggalang dana bantuan ini kesetiap semester dari ruang keruang, dengan semangat, antusiasme dan kemurahan hati teman-teman Mahasiswa/i yang luar biasa akhirnya dana bantuan dapat terkumpulkan sesuai target dan dengan jumlah total bantuan yang sangat luarbiasa dari semuanya.
Alhamdulillah, seluruh dana bantuan yang terkumpul dapat kami belikan sembako yaitu 8 karung beras dan 8 kardus mie instant, ini adalah bantuan sosial dari hasil penggalangan dana yang dilakukan BEM periode 2012-2013, ini adalah suatu rasa persaudaraan yang luarbiasa yang ada pada mahasiswa STMIK-AMIK RIAU.
Akhirnya semua ini dapat kami salurkan kepada korban banjir pada hari selasa, 11 Desember 2012 yang sudah terkepung oleh banjir semenjak 1 bulan yang lewat, dan hingga kini akses jalan mereka terputus dan hanya bisa menanti bantuan dari orang-orang yang akan memberi bantuan kepada mereka, salah satu akses mereka adalah dengan menggunakan pompong dengan biaya yang mahal, syukur alhamdulillah kedatangan BEM STMIK-AMIK Riau disambut luar biasa oleh saudara-saudara kita disana, tepatnya bantuan ini tersalurkan di kelurahan Pelalawan, kecamatan pelalawan, kabupaten Pelalawan.
Terimakasih kami kepada seluruh teman-teman mahasiswa dan civitas AKADEMIKA yang sudah memberikan sukarela bantuan kepada mereka, dan terimakasih kepada seluruh anggota BEM STMIK-AMIK Riau periode 2012-2013 yang sudah meluangkan waktu, tenaga dan fikirannya dalam menyukseskan PROGRAM KERJA ini sehingga dapat berjalan dengan lancar, semoga apa yang telah kita lakukan dapat dibalas oleh ALLAH SWT amin......

Virus "9 Juli" Siap Blokir Internet, Periksa Komputer Anda!

KOMPAS.com — Jutaan komputer di seluruh dunia telah terinfeksi DNS Changer, sebuah virus yang membuat pemilik komputer kesulitan mengakses internet setelah 9 Juli 2012.

Di Australia, peringatan telah diberikan kepada masyarakat, seperti dikutip Sydney Morning Herald. Biro investigasi Amerika Serikat, FBI, sampai turun tangan mengatasi program jahat yang dianggap berbahaya ini.

Untuk mengetahui apakah komputer Anda terinfeksi DNS Changer, FBI menyediakan alatnya secara online. Berikut tahapannya:

1. Kunjungi http://www.dcwg.org.

DCWG merupakan kepanjangan dari DNS Changer Working Group, sebuah situs yang dibangun ahli keamanan untuk memantau virus DNS Changer.

2. Klik tombol hijau "Detect" di pojok kiri atas.

3. Anda akan diarahkan ke halaman baru seperti gambar di bawah ini. Klik tautan http://www.dns-ok.us/ pada posisi yang telah Kompas Tekno lingkari dengan warna merah.
Mendeteksi virus DNS Changer di komputer
 
4. Jika komputer Anda tidak terinfeksi, di monitor akan muncul logo besar berwarna hijau dengan pesan, "DNS Resolution = GREEN". Maka, Anda tidak perlu melakukan apa pun.

DNS Resolution = GREEN
5. Namun, jika yang muncul di monitor Anda adalah logo merah, tampaknya komputer Anda terinfeksi DNS Changer.

Silakan mengambil langkah segera untuk mengikuti petunjuk dan meng-install salah satu software antivirus gratis di tautan ini untuk membasmi program jahat DNS Changer.

Apa itu DNS Changer?

Pada 8 November 2011, FBI dan kepolisian Estonia berhasil menangkap beberapa penjahat cyber dari sebuah perusahaan asal Estonia, Rove Digital.

Rove Digital menyebar virus DNS Changer dengan berbagai cara, mulai dari mengunjungi situs tertentu ataupun mengklik iklan online, yang semua itu telah disisipi DNS Changer.

Apa yang akan dilakukan DNS Changer?

DNS Changer yang menyerang sistem operasi Windows dan Mac mengubah konfigurasi Domain Name Server (DNS) pada komputer korban, dan diam-diam mengerahkannya ke server DNS palsu milik Rove Digital.

Rove Digital bisa saja mencuri data korban, mungkin kartu kredit atau dokumen penting lainnya, untuk mendapat keuntungan materi.

Saat ini masih ada jutaan komputer yang terinfeksi DNS Changer dan masih terhubung ke DNS palsu tersebut.

FBI sudah menyita server DNS palsu Rove Digital dan masih mengamankannya.

Karena ini adalah server DNS palsu yang sarat akan tindakan penyalahgunaan, penegak hukum Amerika Serikat memerintahkan FBI untuk mematikan server DNS palsu Rove Digital itu pada 9 Juli 2012. Dan, akibatnya, korban-korban DNS Changer akan kesulitan mengakses internet.
Tanpa DNS, pengguna internet tidak bisa mengakses sebuah situs dengan mengetik alamat situs web-nya, misalnya google.com, facebook.com, dan wordpress.com.

Untuk mengakses tanpa DNS, pengguna harus memasukkan alamat Internet Protocol (IP) situs-situs tersebut.

Masalahnya, tidak semua pengguna internet hafal nomor IP address situs-situs tersebut. Hal ini akan membuat seseorang kesulitan mengakses internet, atau berpikir bahwa jaringan internetnya terputus.

MAKALAH JARINGAN KOMPUTER

MAKALAH
JARINGAN KOMPUTER





Oleh :

NAMA            : RISKI KURNIAWAN
                                             NPM                  : 10 10 031 802 244


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIK
( STMIK – AMIK ) RIAU
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
PEKANBARU
2012


KATA PENGANTAR


Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena penyertaanNya dalam penulisan karya tulis ini hingga akhir.
Karya tulis ini mencoba mengenalkan jaringan komputer. Kita sadari banyak terdapat jenis-jenis jaringan komputer. Namun ada juga rumor atau selentingan yang membingungkan para mahasiswa untuk mengetahui atau mengenal jaringan komputer. Untuk itu, beberapa hal informative juga disampaikan disini sebagai bahan pengetahuan umum, misalnya model OSI, dan protocol-protocol dalam jaringan komputer.







Pekanbaru, 20 Mei 2012
                                                                                                    Penyusun     


RISKI KURNIAWAN


DAFTAR ISI

Cover  ………………………………………………………………………………………. 1
Kata Pengantar……………………………………………………………………………… 2


BAB I
1.1  Pendahuluan……………………………………………………………………...4
1.2  Latar belakang…………………………………………………………………....4
1.3  Batasan masalah………………………………………………………………….5
1.4  Tujuan…………………………………………………………………………….5

BAB II
1.1  Pembahasan……………………………………………………………………….6
1.2  Definisi protocol…………………………………………………………………..6
1.3  OSI model…………………………………………………………………………7
1.4  TCP/IP…………………………………………………………………………….10
1.5  Layanan……………………………………………………………………………12

BAB III
1.1  Penutup……………………………………………………………………………..13
1.2  Kesimpulan…………………………………………………………………………13

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..14





BAB I


1.1  Pendahuluan

1.2  Latar belakang

Model OSI menyediakan secara konseptual kerangka kerja untuk komunikasi antar computer, tetapi model ini bukan merupakan metode komunikasi. Sebenarnya komunikasi dapat terjadi menggunakan protocol komunikasi. Di dalam konteks jaringan data, sebuah protocol adalah suatu aturan formal dan kesepakatan yang menentukan bagaimana computer bertukar informasi melewati sebuah media jaringan. Sebuah protocol mengimplementasikan salah satu atau lebih dari lapisan – lapisan OSI. Sebuah variasi yang lebar dari adanya protocol komunikasi, tetapi semua memelihara pada salah satu aliran group: protocol LAN, protocol WAN, protocol jaringan dan protocol routing.

Protocol LAN beroprasi pada lapisan fisik dan data link dari model OSI serta mendefinisikan komunikasi dari macam – macam media LAN. Protocol WAN beroprasi pada ketiga lapisan terbawah dari model OSI dan mendifinisikan dari macam – macam WAN. Protocol routing adalah protocol lapisan jaringan yang bertanggung jawab untuk menentukan jalan dan pengaturan lalu lintas. Akhirnya protocol jaringan terdiri dari berbagai protocol dari lapisan teratas yang ada dalam sederetan protocol.








1.3  Batasan Masalah



Dari latar belakang yang muncul maka perlu diberikan suatu batasan masalah, masalah yang saya angkat yakni tentang protocol dalam sebuah jaringan.


1.4  Tujuan


Adapun penulisan makalah ini ditujukan sebagai sarana pembelajaran mata kuliah Komunikasi Data dan Jaringan dan sebagai tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.

















BAB II


1.1  Pembahasan

1.2  Desinisi Protokol

protocol adalah sekumpulan peraturan atau perjanjian yang menentukan format dan transimi data. Layer n disebuah computer akan berkomunikasi dengan layer n di computer n yang lain.Peraturan dan perjanjian yang di pergunakan dalam komunikasi ini sering di sebut dengan protocol layer n.Selain itu protokol juga berfungsi untuk memungkinkan dua atau lebih komputer dapat berkomunikasi dengan bahasa yang sama.
Hal – hal yang harus dipehatikan dalam protokol adalah sebagai berikut:
Ø Syntax, merupakan format data dan cara pengkodean yang digunakan untuk mengkodekan sinyal.
Ø Semantix, digunakan untuk mengetahui maksud dari infomasi yang dikirim dan mengoreksi kesalahan yang terjadi dari informasi tadi.
Ø Timing, digunakan untuk mengetahui kecepatan transmisi data.

Selama dua decade terakhir,terjadi peningkatan besar dalam jumlah dan ukuran jaringan computer(network).Banyak diantara network- network ini dibangun berdasarkan implementasi software dan hardware yang berbeda.Sebagai hasilnya,mereka menjadi incompatible dan sulit berhubungan antara satu dengan yang lain.Untuk mengatasi masalah ini,International Organization for Standarization(ISO)meneliti berbagai pola network. ISO menemukan bahwa terdapat kebutuhan untuk menciptakan sebuah model network yang dapat berkomunikasi dan memiliki kemampuan interoperabilyti sehingga dikeluarkannya model referensi OSI pada tahun 1984. Agar paket data dapat berjalan dari sumber tujuan dalam sebuah jaringan,maka diperlukan adanya sebuah bahasa yang di mengerti oleh semua device jaringan atau sebuah protocol.

Untuk mengatasi masalah ketidaksesuaian dalam sebuah jaringan,yang membuat jaringan tidak dapat berkomunikasi satu dengan yang lain, International Organization for Standarization(ISO) melaukan riset dalam beberapa pola jaringan seperti DECNET,SNA,dan TCP/IP untuk membuat sekumpulan peraturan. Sebagai hsil dari riset ini,iso membuat sebuah model jaringan yang membantu vendor-vendor dalam menciptakan jaringan yang kompatibel dan dapat beroperasi dengan jaringan yang lain.Model referensi OSI(open system interconection) dikeluarkan pada tahun 1984,memberikan standard bagi para vendor untuk memastikan terjaminnya interooerabilitas dan kompatibilitas antar berbagai teknologi jaringan yang di produksi oleh berbagai macam perusahaan di seluruh dunia.


1.3  OSI Model

Open Systems Interconnection (OSI) model adalah suatu referensi untuk memahami komunikasi data antara dua buah sistem yang saling terhubung. OSI layer membagi proses komunikasi menjadi tujuh lapisan. Setiap lapisan berfungsi untuk melakukan fungsi-fungsi spesifik untuk mendukung lapisan diatasnya dan sekaligus juga menawarkan layanan untuk lapisan yang ada di bawahnya. Tiga lapisan terbawah akan fokus pada melewatkan trafik melalui jaringan kepada suatu sistem yang terakhir. Empat lapisan teratas akan bermain pada sistem terakhir untuk menyelesaikan proses komunikasinya.

Pembagian tersebut memiliki kelebihan sebagai berikut:
ØMembuat komunikasi jaringan ke bagian yang lebih sederhana.
ØMembuat standard untuk komponen jaringan yang memungkinkan pengembangan dan dukungan multiple-vendor. Memungkinkan hardware dan software jaringan yang berbeda untuk berkomunikasi satu dengan yang lain.
Ø Mencegah efek perubahan dalam sebuah layer mempengaruhi layer yang lain,sehingga dapat perkembangan lebih cepat.


Model OSI di buat untuk mengatasi berbagai kendala Internetworking akibat perbedaan arsitektur dan protokol jaringan. Dahulu, komunikasi antarkomputer dari vendor yang berbeda sangat sulit dilakukan. Masing-masing vendor menggunakan protokol dan format data yang berbeda-beda. Sehingga International Organization for Standardization (ISO) membuat suatu arsitektur komunikasi yang di kenal sebagai Open System Interconection (OSI) model yang mendefinisikan standar untuk menghubungkan komputer-komputer dari vendor yang berbeda.

OSIReferenceModel

Application
Presentation
Session
Transport
Network
Datalink
Physical

Ø  Application layer
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
Ø  Presentation layer
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
Ø  Session layer
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
Ø  Transport layer
Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
Ø  Network layer
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
Ø  Data-link layer
Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
Ø  Physical layer
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.








1.4  TCP/IP

Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) adalah satu set aturan standar komunikasi data yang digunakan dalam proses transfer data dari satu komputer ke komputer lain di jaringan komputer tanpa melihat perbedaan jenis hardware. Protokol TCP/IP dikembangkan dalam riset pertama kali oleh Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) di Amerika Serikat dan paling banyak digunakan saat ini yang implementasinya dalam bentuk perangkat lunak (software) di system operasi. Protokol TCP/IP dikembangkan dalam riset pertama kali oleh Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) di Amerika Serikat dan paling banyak digunakan saat ini yang implementasinya dalam bentuk perangkat lunak (software) di system operasi.

TCP/IP

Application
Transport
Internet
Network Interface

Arsitektur TCP/IP tidaklah berbasis model referensi tujuh lapis OSI, tetapi menggunakan model referensi DARPA. Seperti diperlihatkan pada gambar, TCP/IP merngimplemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis. Empat lapis ini, dapat dipetakan (meski tidak secara langsung) terhadap model referensi OSI. Empat lapis ini, kadang-kadang disebut sebagai DARPA Model, Internet Model, atau DoD Model, mengingat TCP/IP merupakan protokol yang awalnya dikembangkan dari proyek ARPANET yang dimulai oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat.Setiap lapisan yang dimiliki oleh kumpulan protokol (protocol suite) TCP/IP diasosiasikan dengan protokolnya masing-masing. Protokol utama dalam protokol TCP/IP adalah sebagai berikut:


Ø  ApplicationLayer
Bertanggung jawab untuk menampilkan semua aplikasi yang menggunakan protocol TCP/IP. Sebagai contoh adalah Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), dan Telnet.
Ø  TransportLayer
Bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi antara dua host/komputer. Ada dua macam protokol didalamnya, yaitu Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP ).
Ø  InternetLayer
bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP), Internet Control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP)..
Ø  NetworkInterface
Bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), MAN dan WAN (seperti halnya dial-up modem yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM)).











1.5  Layanan
Berikut ini adalah layanan tradisional yang dapat berjalan di atas protokol TCP/IP:
*      Pengiriman berkas (file transfer). File Transfer Protocol (FTP) memungkinkan pengguna komputer yang satu untuk dapat mengirim ataupun menerima berkas ke sebuah host di dalam jaringan. Metode otentikasi yang digunakannya adalah penggunaan nama pengguna (user name) dan [[password]], meskipun banyak juga FTP yang dapat diakses secara anonim (anonymous), alias tidak berpassword. (Keterangan lebih lanjut mengenai FTP dapat dilihat pada RFC 959.)
*      Remote login. Network terminal Protocol (telnet) memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer di dalam suatu jaringan secara jarak jauh. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut. (Keterangan lebih lanjut mengenai Telnet dapat dilihat pada RFC 854 dan RFC 855.)
*      Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem surat elektronik. (Keterangan lebih lanjut mengenai e-mail dapat dilihat pada RFC 821 RFC 822.)
*      Network File System (NFS). Pelayanan akses berkas-berkas yang dapat diakses dari jarak jauh yang memungkinkan klien-klien untuk mengakses berkas pada komputer jaringan, seolah-olah berkas tersebut disimpan secara lokal. (Keterangan lebih lanjut mengenai NFS dapat dilihat RFC 1001 dan RFC 1002.)
*      Remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu program tertentu di dalam komputer yang berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan komputer yang terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak dalam suatu sistem komputer. Ada beberapa jenis remote execution, ada yang berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yang dapat dijalankan dalam system komputer yang sama dan ada pula yg menggunakan sistem Remote Procedure Call (RPC), yang memungkinkan program untuk memanggil subrutin yang akan dijalankan di sistem komputer yg berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah rsh dan rexec.)
*      Name server yang berguna sebagai penyimpanan basis data nama host yang digunakan pada Internet (Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada RFC 822 dan RFC 823 yang menjelaskan mengenai penggunaan protokol name server yang bertujuan untuk menentukan nama host di Internet.)
BAB III


1.1  Penutup

1.2   Kesimpulan

Setelah menyelesaikan penulisan makalah ini, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal, antara lain :
Ø Pemahaman terhadap teori dasar tentang jaringan computer, khususnya pada protocol jaringan, sangat diperlukan guna kelancaran dalam praktek jaringan computer.
Ø Secara umum protocol mempunyai fungsi untuk menghubungkan sisi pengirim dan penerima dalam berkomunikasi serta bertukar informasi.

















DAFTAR PUSTAKA


v  Ø Sofana, iwan. (2008).”Membangun Jaringan Komputer”, Penerbit Informatika, Bandung
v  Ø http://one.indoskripsi.com/node/659